Danang Maharsa Pastikan Jalur Evakuasi Dan Barak Pengungsian Dalam Keadaan Siap

Redaksi69 – Wakil Bupati Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta Danang Maharsa memastikan jalur evakuasi dan barak pengungsian jika terjadi erupsi Gunung Merapi saat ini siap digunakan jika sewaktu-waktu dibutuhkan.

“Jalur evakuasi di seluruh titik dan juga barak pengungsian di wilayah Sleman saat ini dalam kondisi siap digunakan sewaktu-waktu,” kata Danang Maharsa saat memantau kesiapan penanggulangan bencana di lereng Gunung Merapi Sleman, Minggu (12/3/2023).

Hadir dalam kegiatan pemantauan tersebut Kapolda Sleman, Kombes Pol Aris Supriyono, Dandim 0732/Sleman Letkol Arm Danny A.P Girsang S.Sos., M.Han, Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso, Kepala BPBD Sleman Makwan dan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman, Ishadi Zayid.

Danang Maharsa meminta masyarakat tidak terlalu panik, namun diimbau tetap waspada dan menjaga jarak aman.

“Masyarakat tetap diperbolehkan beraktivitas, namun harus berada pada jarak aman dari Gunung Merapi,” ujarnya.

Masyarakat tetap diperbolehkan beraktivitas, namun harus berada pada jarak aman dari Gunung Merapi
Masyarakat tetap diperbolehkan beraktivitas, namun harus berada pada jarak aman dari Gunung Merapi

Terkait kegiatan pariwisata dan ekonomi di sekitar Gunung Merapi, Danang Maharsa mengatakan masyarakat tetap dapat melakukan kegiatan tersebut dengan tetap memperhatikan jarak aman.

“Diharapkan masyarakat yang beraktivitas di sekitar Gunung Merapi dapat berpartisipasi aktif dalam melaporkan perkembangan aktivitas Gunung Merapi kepada pihak yang berwenang,” ujarnya.

Sementara itu, para pelaku wisata, masyarakat, dan pelaku ekonomi diharapkan terus meningkatkan kewaspadaan dan komunikasi dengan fasilitas apapun, baik itu HT, HP, dan lainnya.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Sleman, Makwan mengatakan, pihaknya telah membuat rencana darurat dampak erupsi ini dengan jarak 9 kilometer dari kawah Gunung Merapi.

Dengan begitu, ada tujuh kelurahan yang masuk dalam radius tersebut, antara lain Desa Glagaharjo, Kepuharjo, Umbulharjo di Kapanewon (Kecamatan) Cangkringan, Desa Purwobinangun, Hargobinangun di Kapanewon Pakem dan Desa Girikerto dan Wonokerto di Kapanewon Turi.

“Kalau BPTTKG sudah menyampaikan bahaya 9 kilometer, maka kami sudah punya skenario tujuh desa teratas yang harus dievakuasi. Tapi selama belum, kami belum melakukan evakuasi,” katanya.

Siapkan 21 Titik Evakuasi Bencana Merapi

Siapkan 21 Titik Evakuasi Bencana Merapi
Siapkan 21 Titik Evakuasi Bencana Merapi

Danang Maharsa mengatakan BPBD Sleman telah menyiapkan 32 titik evakuasi. Setiap dusun di tujuh kelurahan teratas juga telah dibekali SOP terkait skenario evakuasi jika terjadi sesuatu yang membahayakan warga.

Kepala BPTTKG Agus Budi Santoso mengatakan Gunung Merapi mengalami erupsi signifikan sejak Sabtu (11/3) hingga Minggu siang sebanyak 52 kali.

Meski begitu, menurut dia, erupsi Gunung Merapi terjadi terus menerus sejak 4 Januari 2021.

“Kalau dikatakan Gunung Merapi meletus Sabtu lalu, ya benar. Tapi sebenarnya Merapi sudah meletus lebih dari dua tahun, yakni sejak 4 Januari 2021, dan statusnya waspada pada 5 November 2020,” katanya.

Ia pun berharap para pemangku kepentingan dapat menyikapi erupsi ini secara proporsional agar tidak terjadi kepanikan berlebihan di masyarakat. Masyarakat tetap dapat beraktivitas seperti biasa di luar zona bahaya erupsi Gunung Merapi.

“Karena Merapi juga memiliki manfaat bagi masyarakat, baik pariwisata, ekonomi, pertanian, dan lainnya,” ujarnya.

Sumber: Liputan6

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *