Redaksi69 – Menteri BUMN Erick Thohir akan menjamin kehidupan korban kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara. Bantuan akan ditanggung sampai ada kepastian kelanjutan kegiatan para korban di kemudian hari.
Erick mengatakan, salah satu poin utamanya adalah memberikan kepastian penanganan korban kebakaran Depot Pertamina Plumpang. Termasuk korban yang dirawat, korban yang mengungsi, hingga keluarga korban kebakaran yang meninggal dunia.
Salah satu upaya lanjutan bagi keluarga korban adalah melakukan relokasi lingkungan dan membangun zona aman atau buffer zone dari Terminal BBM Pertamina Plumpang. Selama masa transisi ini, Erick akan menghidupi keluarga korban.
“Khusus untuk para korban yang terkena dampak akan kami obati, kami pastikan ada persewaan untuk mereka, kami pastikan juga kami dorong untuk membantu kehidupannya selama beberapa bulan ke depan sampai ada kepastian keputusan lain. ,” ujarnya dalam keterangannya, Senin (6/3/2023).
Rapat Lintas Sektor

Erick menyampaikan, ini merupakan hasil pertemuan antara kementerian dengan pemerintah pusat dan pemerintah daerah. Termasuk rapat internal yang melibatkan Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury, dan Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
“Bahwa kesepakatannya adalah setelah pertemuan kemarin, masing-masing memulai pertemuannya sendiri untuk mencari solusi,” ujarnya.
“Nomor 1 tentu arahan Presiden, solusinya adalah melayani (dan) melindungi masyarakat. Oleh karena itu, Pertamina memastikan kita melindungi masyarakat di sekitar kita,” tambah Erick Thohir.
Relokasi depo Pertamina Plu

mpang
Sebelumnya diberitakan, Menteri BUMN Erick Thohir akan memindahkan Terminal BBM Pertamina Plumpang ke lahan milik PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo). Namun, proses transfer ini memakan waktu sekitar 3,5 tahun.
Langkah ini diambil sebagai salah satu upaya mengantisipasi terjadinya kebakaran yang berdampak pada warga di sekitar TBBM Pertamina Plumpang agar tidak terulang kembali. Artinya, ada satu upaya untuk memastikan keamanan operasional Terminal BBM di lingkungan Pertamina.
“Kami juga sudah memastikan akan memindahkan kilang (terminal BBM) ke lahan Pelindo. Kami akan memindahkan kilang (terminal BBM) ke lahan Pelindo. Kami sudah koordinasi dengan Pelindo bahwa lahan siap dibangun pada akhir tahun 2024. ,” ujar Erick Thohir dalam keterangannya, Senin (6/3/2023).
Butuh waktu
Berdasarkan hasil pertemuan, Erick Thohir menyebut proses transfer akan memakan waktu cukup lama. Misalnya, proses pembangunan memakan waktu 2 hing

ga 2,5 tahun. Jika dihitung dari sekarang, berarti paling tidak butuh waktu 3,5 tahun ke depan untuk pengalihan TBBM Pertamina Plumpang.
“Pembangunan butuh waktu 2-2,5 tahun, artinya masih ada kurang lebih 3 setengah tahun,” jelasnya.
“Makanya kami pastikan dan kami ingin dukungan dari pemerintah dan masyarakat karena ini bagian dari perlindungan publik yang sedang digalakkan oleh Presiden,” lanjut Erick Thohir.
Lebih lanjut, Erick menyebut langkah ini sebagai upaya menciptakan buffer zone atau zona aman di sekitar operasional Pertamina. Tidak hanya TBBM Plumpang, tapi juga untuk memastikan keselamatan di kilang Pertamina, baik di Balongan, Indramayu maupun Semarang.
“Dan kami juga yakin ini adalah hal yang penting, maka kami akan membuat buffer zone, area aman di sekitar kilang Pertamina, tidak hanya di Plumpang saja, tapi juga di Balongan atau Semarang,” katanya.
Sumber: Liputan6