Redaksi69 – Majelis hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan menjatuhkan vonis mati terhadap Ferdy Sambo atas kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J.
“Menjatuhkan hukuman kepada terdakwa, maka dengan pidana mati,” kata Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso sambil mengetuk palu, Senin (13/2/2023).
Vonis mati Sambo lebih tinggi dari tuntutan jaksa penuntut umum yang meminta agar Sambo divonis penjara seumur hidup.
Keputusan hakim Wahyu Iman Santoso menuai pujian netizen di linimasa.
“Penghargaan TERTINGGI kepada Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Pak Wahyu Iman Santoso,” tulis akun Twitter Jhon Sitorus@Miduk, dikutip Senin.
Ia mengatakan, menjatuhkan hukuman mati kepada Sambo yang merupakan mantan jenderal bukanlah perkara mudah.

“Pak Wahyu membacakan tuntutan nonstop hampir 6 jam, butuh ENERGI LUAR BIASA,” lanjutnya.
Netizen lain, @pallihaeee, memuji kerja hakim yang menjatuhkan hukuman mati untuk Sambo.
“Hakim terguncang baca vonisnya. Good job Pak Hakim, terima kasih banyak, fair😭 Ditunggu vonis Puteri Candrawathi, semoga divonis seumur hidup/ gabung Sambo, tidak apa-apa <‘ tulisnya, dikutip Senin.
Sementara itu, netizen lainnya @StefanAntonio tak menyangka Sambo divonis hukuman mati.
“Waahhhh.. Ini di luar dugaanku.. Sambo DIVONIS MATI !!!” tulisnya.
“Terima kasih Majelis Hakim dan Ketua Majelis Hakim Wahyu Iman Santoso..” lanjutnya.
Pembunuhan Berencana

Ketua Majelis Hakim Sambo di Pengadilan Negeri (PN Jaksel) Jakarta Selatan Wahyu Iman Santoso menyatakan unsur perencanaan pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J sudah terpenuhi.
“Unsur-unsur dengan rencana sebelumnya jelas sudah terpenuhi,” kata Wahyu, saat membacakan putusan terhadap Sambo, Senin (13/2/2023).
Wahyu menjelaskan, rencana itu didasari rasa sakit hati Sambo setelah mendengar keluhan istrinya, Putri Candrawathi, terkait pelecehan seksual yang dialaminya. Seperti diketahui, Putri Candrawathi yang berada di Magelang, Jawa Tengah, menghubungi Sambo yang berada di Jakarta dan mengabarkan bahwa Yosua kurang ajar terhadap Putri.
Atas dasar itu, perencanaan pembunuhan bermula setelah Sambo mengetahui Ricky Rizal telah mengamankan senjata api HS milik Yosua.
Sumber: Liputan6