Redaksi69 – Dari data menyatakan 102 pasien diantaranya telah dinyatakan sembuh dan 195 lainnya meninggal dunia, Berdasarkan data Kemenkes RI 6 November 2022 tercatat ada 324 anak yang mengalami Gagal ginjal akut.
Salah satu pertanyaan yang mungkin muncul dari benak Anda selanjutnya terkait gagal ginjal akut adalah fungsi ginjal itu sendiri. Pada pasien yang sembuh, bagaimana sebenarnya fungsi ginjal mereka setelahnya?
Juru Bicara Kemenkes RI, dr Mohammad Syahril mengungkapkan bahwa fungsi ginjal pada pasien gagal ginjal akut yang telah dinyatakan sembuh total atau 100 persen dapat kembali berjalan dengan normal.
Hal tersebut lantaran gagal ginjal akut kali ini berbeda dengan gagal ginjal kronis yang sebelumnya sudah pernah terjadi. Pada gagal ginjal kronis, kondisi ginjal pasien tidak dapat pulih 100 persen.
“Gagal ginjal akut ini berbeda dengan Gagal ginjal kronis. Kalau gagal ginjal kronis, sudah terjadi kerusakan-kerusakan ginjal yang lama. Sehingga tidak bisa pulih 100 persen,” ujar Syahril dalam konferensi pers Update Perkembangan Gangguan Ginjal Akut Pada Anak (AKI) di Indonesia, Senin (7/11/2022).
“Tapi kalau gagal ginjal yang karena akut ini, apalagi karena intoksikasi, begitu racunnya hilang, insya Allah bisa sembuh total,” tambahnya.
Syahril mengungkapkan bahwa penyebab gagal ginjal akut sendiri sudah dicari dari kajian yang dilakukan antara pihak Kemenkes, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), rumah sakit, ahli epidemiologi, apoteker, dan ahli toksikologi.
Sumber : https://redaksi69.com/
Penyebab Gagal Ginjal Akut Dipastikan oleh Kemenkes
Lebih lanjut Syahril menjelaskan, upaya pencarian penyebab gagal ginjal akut dilakukan dengan menyingkirkan kemungkinan lain yang menyebabkan gagal ginjal akut.
Mulai dari infeksi bakteri, virus, atau jamur. Serta, hal lain seperti dehidrasi, pendarahan, dan kemungkinan penyakit penyerta.
“Setelah melalui serangkaian penelitian itu dan menyingkirkan kemungkinan penyebab yang lain, maka kita dengan hasil penelitian pemeriksaan darah pada pasien. Kemudian urine, maka didapatkan suatu zat yang menjadikan sebab terjadinya keracunan atau intoksikasi pada ginjal anak,” ujar Syahril.
“Kemudian kita lanjutkan dengan pemeriksaan biopsi ginjal dan di sana kita temukan juga kelainan ginjal yang diakibatkan karena gangguan atau intoksikasi zat dietlien glikol maupun etilen glikol,” tambahnya.
Sehingga dugaan terkuat dan terbanyak yang mengarah pada penyebab gagal ginjal akut adalah masalah intoksikasi obat. Begitupun bila berkaca pada kasus gagal ginjal yang terjadi pada anak-anak di Gambia.
Tidak Ada Penambahan Kasus Lagi
Sebelumnya, Syahril mengungkapkan bahwa dari 324 pasien gagal ginjal yang ada, 27 anak diantaranya masih menjalani perawatan di rumah sakit.
“Jumlah kasus 324, yang dirawat 27 di rumah sakit di seluruh Indonesia. Meninggal 195 dan yang sudah sembuh 102,” ujar Syahril.
Syahril menjelaskan, terdapat tiga stadium pada kasus gagal ginjal . Angka kematian tertinggi sendiri disebabkan oleh pasien yang memang sudah berada pada stadium 3.
Dari data Kemenkes, setidaknya terdapat 58 persen pasien yang berada pada stadium 3 dan terdapat 59 persen pasien yang meninggal.
“Memang bisa stadium 3 itu kita obati jika belum jadi stadium yang sangat berat. Kalau stadium 1 dan 2 insya Allah bisa diselamatkan,” kata Syahril.
Sebelumnya Syahril mengungkapkan bahwa pihak Kemenkes RI sangat bersyukur karena tidak ada lagi penambahan kasus pada 6 November 2022 dari kasus baru maupun kasus lama yang baru dilaporkan.
Pengobatan Gagal Ginjal Akut
Ada beberapa cara yang akan dilakukan dokter untuk mengatasi gagal ginjal , misalnya:
- Mencukupi kebutuhan cairan tubuh pasien melalui infus, atau memperbanyak asupan air putih bila gagal ginjal disebabkan oleh dehidrasi.
- Menghentikan konsumsi obat-obatan yang bisa memperparah kondisi gagal ginjal.
- Bila gagal ginjal disebabkan infeksi, dokter akan mengobati infeksi tersebut hingga tuntas.
- Merekomendasikan pasien untuk melakukan cuci darah bila kondisinya sudah cukup berat. Pengobatan cuci darah ini bisa dihentikan bila fungsi ginjal sudah kembali normal.
Komplikasi Gagal Ginjal Akut
Gagal ginjal akut yang dibiarkan tanpa penanganan bisa berujung pada komplikasi. Misalnya:
- Asidosis metabolik, yang ditandai sesak napas, mual, dan muntah.
- Kerusakan ginjal permanen.
- Hiperkalemia, yaitu kondisi ketika kadar kalium darah meningkat.
- Edema paru, yaitu penumpukan cairan di dalam paru-paru.
- Perikarditis, yaitu peradangan pada selaput yang membungkus jantung.
- Nyeri dada.
- Kematian.
Pencegahan Gagal Ginjal
Semua orang yang berisiko terkena gagal ginjal akut harus diawasi saat sakit atau memulai pengobatan baru, dengan melakukan pemeriksaan darah serta urine secara rutin. Selalu gunakan obat-obatan sesuai dosis yang dianjurkan dokter dan jaga kesehatan tubuh. Kamu bisa temukan berbagai jenis obat di Halodoc, yang juga bisa kamu beli langsung melalui aplikasinya.