Redaksi69 – Wakil Ketua Umum Partai Golkar Erwin Aksa mengungkapkan, ada kesepakatan pinjaman antara Anies Baswedan dan Sandiaga Uno saat Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu. Erwin menyebut angkanya mencapai Rp 50 miliar.

Menjawab hal itu, Sandiaga Uno enggan mengomentari hal tersebut. Dia mengatakan akan mempelajarinya terlebih dahulu.
“Saya baca dulu, belum bisa kasih statement,” kata Sandiaga singkat usai menghadiri acara HUT ke-15 Partai Gerindra di Kantor DPP Partai Gerindra, Jakarta, Senin (6/2/2023).
Sebelumnya diberitakan, Wakil Ketua Umum Partai Gokar Erwin Aksa menyinggung pentingnya musyawarah dan mufakat dalam dunia politik. Menurut Erwin, musyawarah ini ada dalam ideologi Indonesia Pancasila.
“Musyawarah tentu disertai dengan komitmen, kesepakatan, baik kesepakatan tertulis maupun tidak. Namun, ada kesepakatan, kesepakatan moral, kesepakatan politik dan lain sebagainya,” kata Erwin.
Erwin juga mengingatkan semua pihak yang ingin berkontestasi pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang harus mengingat apakah ada kesepakatan dalam kontes politik sebelumnya yang belum terealisasi.
Ia kemudian menyebutkan akan menjadi masalah jika ada pihak yang membuka kesepakatan lama yang belum terealisasi.
“Oleh karena itu, saya kira teman-teman semua yang ingin berkontestasi di Pilpres mendatang tentunya harus menengok ke belakang dan melihat apakah ada kesepakatan seperti itu. Apakah ada kesepakatan moral, kesepakatan politik, termasuk kesepakatan hutang antara A dan orang B? ,” dia berkata.
“Jadi kita harus refleksi dulu, jangan sampai ada kesepakatan lalu ada disclaimer, disclaimer itu terbuka untuk umum. Itu berbahaya,” tambahnya.
Imbauan Erwin Aksa

Erwin kemudian menyinggung politisi agar tidak mudah melupakan pengorbanan seseorang dalam dunia politiknya. Menurut Erwin, jadilah manusia yang tidak mudah melupakan jasa orang lain dalam hidup kita.
“Saya ingatkan teman-teman yang masih muda, yang masih punya potensi masa depan, lalu lupakan sejarah, lupakan siapa yang membuat, siapa yang berhasil, tentu ada campur tangan manusia, tentu Tuhan yang memberikan kesempatan itu,” ujarnya.
Oleh karena itu, Erwin menyebutkan pentingnya menjaga kepercayaan.
“Oleh karena itu sebagai pelaku usaha jagalah kepercayaan, karena kepercayaan itu nomor satu. Karena kalau kita tidak dipercaya, tidak mungkin kita dapat pinjaman, tidak bisa bergaul dengan teman dan tidak mungkin sukses. Kepercayaan harus dipertahankan, oleh karena itu pemimpin harus dapat dipercaya,” pungkas Erwin.
Sumber: Liputan6