Redaksi69 – Kamis (29/12/2022) Waktu setempat, Legenda sepak bola asal Brasil Pele meninggal dunia setelah berjuan melawan kanker usus besar .
Pele menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Albert Einstein, Sao Paolo, Brasil. Di rumah sakit itu, Pele sudah menjalani perawatan sejak akhir November lalu. Akibatnya Pele tak bisa hadir di Piala Dunia 2022 Qatar.
Pria kelahiran 23 Oktober 1940 itu selama ini dikenang sebagai pesepak bola terhebat sejagat raya. Banyak rekor abadi Pele yang belum bisa dipecatkan hingga tahun 2022 ini.
Dengan dampak begitu signiffikan, pemakaman Pele bakal berlangsung besar. Vila Belmiro Stadium, markas Santos FC, dilaporkan akan berfungsi sebagai rumah duka bagi Pele sebelum dimakamkan.
Mereka yang ingin memberi penghormatan terakhir kepada sang legenda bisa datang pada Senin (2/1/2023) pukul 10.00 waktu setempat. Publik memiliki waktu hingga jam sama keesokan harinya.
Selanjutnya jenazah Pele dibawa melintas jalan-jalan Kota Santos dan melewati rumah sang ibunda Celeste yang berusia 100 tahun. Media Brasil menyebut ibu Pele tidak bisa meninggalkan tempat tidur dan dalam keadaan sadar.
Jenazah Pele lalu dimakamkan di Memorial Necropole Ecumenica, kuburan vertikal di Santos. Hanya keluarga yang akan hadir.
Memorial Necropole Ecumenica merupakan peristirahatan terakhir unik. Kuburan ini dibangun pada 1983 dengan prosesi pemakaman pertama berlangsung setahun kemudian.
Awalnya Memorial Necropole Ecumenica hanyalah bangunan kecil. Namun, seiring banyaknya permintaan karena keterbatasan lahan, Memorial Necropole Ecumenica kini memiliki 32 lantai dan terletak di tanah seluas 1,8 hektare. Rekor dunia Guinness mencatatnya sebagai kuburan tertinggi di dunia.
Di dalamnya terdapat lebih dari 25 ribu unit makam, ruang bawah tanah, taman merak dengan air terjun kecil, kapel, hingga bar makanan ringan di atapnya.
Pada tiap lantai, terdiri deretan blok bernomor dengan hingga 150 makam. Semuanya memiliki sistem ventilasi dan dapat menampung hingga enam jenazah.
Penguraian jenazah memakan waktu sekitar tiga tahun. Keluarga mendiang nantinya dapat menggali jenazah dan sisa-sisanya dipindahkan ke bagian lain dari makam.
Dengan kemegahan ini, Memorial Necropole Ecumenica jadi salah satu landmark yang paling banyak dikunjungi di Santos dan diakui oleh dewan pariwisata setempat.
Sumber Berita: Liputan6.com
Memorial Panggilan Pele
Ketika masih kecil, Edson memiliki nama panggilan Dico. Nama Pele baru didapat saat mulai masuk sekolah. Teman-teman Edson mulai memanggilnya dengan nama Pele karena seringnya salah dalam mengucapkan nama pemain idolanya, kiper Vasco da Gama, Bile.