Redaksi69 – Pengumuman penghentian layanan dan bisnis JDID menimbulkan berbagai pertanyaan, salah satunya kemungkinan JDID akan bangkrut.
Platform e-commerce JD.ID mengumumkan akan menghentikan layanan pemesanannya mulai 15 Februari 2023. JD.ID akan menutup total bisnisnya pada 31 Maret 2023.
“Dengan berat hati, kami informasikan bahwa JD.ID akan berhenti menerima pesanan Anda mulai 15 Februari 2023. JD.ID dan seluruh layanannya akan dihentikan pada 31 Maret 2023,” bunyi pengumuman JD.ID di situsnya. , dikutip Selasa (31/31/2023). 1/2023).
JD.ID memberi tahu penggunanya bahwa mereka akan memenuhi pesanan sebelum tanggal penghentian layanan.
“Untuk transaksi yang diselesaikan sebelum tanggal penghentian layanan, perusahaan akan memenuhi pesanan seperti biasa, layanan dan dukungan purna jual akan tetap tersedia. Jika ada pertanyaan lain, silakan hubungi layanan pelanggan kami di 1500 618,” jelasnya.
“JD.ID menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh pelanggan, penjual, mitra dan karyawan atas dukungan yang telah diberikan dalam perjalanan kami selama ini,” ujarnya.
“Kami berharap dapat melayani Anda kembali di masa yang akan datang,” demikian akhir keterangan JD.ID.
Beberapa saat setelah diumumkan, JD.ID akhirnya buka suara.
Head of Corporate Communications & Public Affairs JD.ID, Setya Yudha Indraswara menjelaskan, penghentian operasi JD.ID merupakan keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus membangun jaringan supply chain lintas batas.
“JD.ID akan menghentikan seluruh layanan pada 31 Maret 2023. Ini merupakan keputusan strategis dari JD.COM untuk fokus membangun jaringan supply chain lintas batas, dengan logistik dan pergudangan sebagai inti bisnisnya,” kata Setya dalam pernyataan di Jakarta.
Profil JD.ID Yang Umumkan Penutupan Layanan Maret 2023

Bagaimana platform JD.ID dikenal?
Melansir situs resmi JD.ID, Senin (30/1/2023), JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015. Perusahaan e-commerce ini memiliki 12 kategori pilihan produk seiring dengan perkembangan bisnisnya di Indonesia.
JD.ID juga melayani penjualan berbagai kategori produk mulai dari produk untuk ibu dan anak, smartphone, alat elektronik, hingga produk mewah.
Bisnis JD.ID berkembang sangat pesat, tidak lama setelah pertama kali beroperasi.
Jumlah produk yang ditawarkan tumbuh pesat dari kurang dari 10.000 SKU pada tahun 2015 menjadi sekitar 100.000 SKU pada akhir tahun 2016.
Selain itu, JD.ID juga menyediakan layanan pengiriman yang menjangkau 365 kota di seluruh Indonesia dengan ribuan armada yang siap mengantarkan langsung ke pelanggannya.
Platform ini memiliki misi untuk mewujudkan kegembiraan atau membawa kebahagiaan bagi seluruh pelanggannya di Indonesia.
“Dengan memanfaatkan armada logistik sendiri dan didukung oleh jaringan mitra di seluruh Indonesia, JD.ID dapat memberikan layanan pengiriman cepat dan terpercaya ke seluruh Indonesia,” tulis JD.ID di halaman profilnya.
“Dengan nilai kompetitifnya, JD.ID bertujuan untuk menjadi perusahaan e-commerce terpopuler dan terpercaya dengan terus berupaya memberikan layanan dan variasi produk kepada seluruh pengguna dan pelanggan di Indonesia,” demikian profil tersebut.
Profil JD.com, Perusahaan Induk JD.ID yang akan menutup layanan di Indonesia mulai Maret 2023

Pasca kabar ditutupnya bisnis JD.ID, sekilas menarik untuk mengetahui profil JD.com yang merupakan perusahaan induk e-commerce tersebut.
Mengutip Yahoo Finance, selain Indonesia, peritel online asal China, JD.Com, telah menutup situs e-commerce-nya di Thailand. Ini karena perusahaan mengalihkan strategi luar negerinya ke rantai pasokan dan layanan logistik. JD.ID di Indonesia akan berhenti menerima pesanan mulai pertengahan Februari
JD.ID pertama kali beroperasi di Indonesia pada November 2015. Mengutip Yahoo Finance, JD.com meluncurkan JD.ID dengan investor termasuk Provident Capital. Provident Capital sendiri merupakan perusahaan investasi yang memiliki portofolio investasi di sektor infrastruktur, pertambangan, teknologi, energi terbarukan dan lainnya. Sejumlah portofolio investasi di Indonesia antara lain grup Tower Bersama, Merdeka Copper Gold, GoTo.
Sedangkan JD.com merupakan platform e-commerce asal Tiongkok. JD.com diluncurkan oleh Liu Qiangdong atau Richard Liu pada tahun 2004. Perusahaan ini merupakan retailer online terbesar di China.
Sebelum menjadi raksasa e-commerce, awalnya perusahaan belanja online ini memulai bisnisnya di sektor retail dengan menggunakan bangunan seluas 4 meter persegi yang terletak di pusat perbelanjaan produk teknologi di Beijing Zhongguancuan. Di sini, ia mendirikan JD multimedia, sebuah bisnis yang pada akhirnya menjadi JD.com.
Berawal dari Toko Ritel

Sebelum meluncurkan JD.com, pada 18 Juni 1998, ia menggunakan tabungannya sebesar 12.000 yuan atau sekitar Rp. 26,7 juta (diasumsikan 2.226 yuan per rupiah) untuk menyewakan stan kecil dan memulai Jindong.
Pria kelahiran 1973 ini memulai dengan menjual mesin magneto-optical drive, sejenis optical disc drive yang mampu menulis dan menulis ulang data ke perangkat yang terlihat seperti floppy disk dan mendobrak model bisnis pada platform teknologi tipikal yang hanya menjual produk original. dan menolak tawaran harga.
Meskipun bentuk bisnis ini tidak biasa pada saat itu, Liu mengikuti nasihat orang tuanya bahwa bisnis adalah kepercayaan dan kepercayaan adalah bisnis. Berkat kepercayaan pelanggan terhadap dirinya dan produk yang dijualnya, ia berhasil menjalankan model bisnis ini.
Pada tahun 2003, setelah lima tahun beroperasi, bisnis Liu mengalami lompatan besar. Dia berhasil memperluas bisnisnya dan membawa semua jenis produk elektronik menjadi rantai bisnis ritel yang sukses dengan 12 toko di seluruh Beijing, Shanghai dan Shenyang. Saat itu, ia dihantam oleh kenyataan pahit karena terpaksa menutup sementara semua tokonya. Liu terancam kehilangan perusahaannya jika dia tidak bertindak cepat. Kemudian dia menemukan cara untuk menghasilkan uang.
Liu menolak untuk menyerah dan seperti seorang visioner sejati, dia datang dengan sebuah ide yang tidak hanya menguntungkan orang China selama epidemi SARS tetapi juga terus membantu selama bertahun-tahun yang akan datang.
Sumber: Liputan6