Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, Mendapatkan Penghargaan Sebagai Penggerak Gotong Royong Desa Terbaik

Redaksi69 – Presiden kelima Republik Indonesia, Megawati Soekarnoputri, mendapatkan penghargaan sebagai Penggerak Gotong Royong Desa. Penghargaan tersebut diberikan kepada Megawati pada peringatan HUT ke-9 UU Desa di Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Minggu (19/3/2023).

Ketua DPP Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Surta Wijaya menyerahkan langsung piagam penghargaan kepada Megawati (Presiden kelima) di hadapan para kepala desa yang hadir.

“Apresiasi kepada Ibu Megawati Soekarnoputri (Presiden kelima) sebagai Tokoh Gerakan Gotong Royong Desa,” ujar pembawa acara.

Penghargaan juga diberikan kepada Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebagai Tokoh Nasional Penggerak Kemandirian Desa, Mendagri Tito Karnavian sebagai Tokoh Nasional Penggerak Tata Pemerintahan Desa, dan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa sebagai Gubernur Peduli terhadap Kesejahteraan Perangkat Desa.

Kemudian, Ketua Dewan Pertimbangan Seluruh Asosiasi Pemerintah Desa Indonesia (MPO Apdesi), Muhammad Asri Anas sebagai Tokoh Pemersatu Organisasi Desa hingga Budiman Sujatmiko sebagai Tokoh Nasional Perjuangkan UU Desa.

Megawati, Luhut, Tito dan para penerima penghargaan melakukan sesi foto bersama di atas panggung. Kepala desa yang hadir menyambutnya dengan tepuk tangan meriah.

Acara dilanjutkan dengan pengarahan yang diberikan oleh Megawati Soekanoputri dalam acara yang mengusung tema ‘Membangun Indonesia dari Desa’.

Megawati Sebut Banyak Calon Kepala Desa Kumpulkan Uang Dengan Segala Cara, Mengingatkan Ada KPK

Megawati Sebut Banyak Calon Kepala Desa Kumpulkan Uang Dengan Segala Cara, Mengingatkan Ada KPK
Megawati Sebut Banyak Calon Kepala Desa Kumpulkan Uang Dengan Segala Cara, Mengingatkan Ada KPK

Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri (Presiden kelima) menyinggung calon kepala desa yang berlomba-lomba mengumpulkan uang dengan cara apa pun untuk mencalonkan diri. Megawati juga mengingatkan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengawasi.

“Ramah di kampung masing-masing, ketuanya juga sama, kalian juga orangnya, capek banget, kenapa? Oh, sekarang orang-orang yang mau ngumpulin uang banyak, wah, dengan segala macam cara. ,” ujar Presiden kelima Indonesia itu dalam acara United Villages di Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Minggu (19/3/2023).

Presiden kelima Republik Indonesia itu mengaku sudah mengetahui calon kepala desa yang mengumpulkan uang untuk dipilih di desanya.

“‘Kamu tahu apa?’ ‘Tahu’ ‘Mengapa kamu diam?’ ‘Aku ingin melihat apa yang orang ini akhiri’, setidaknya nanti, bisa jadi tiga huruf, tahu?” kata Megawati.

“Tahu,” jawab hadirin.

“Apa itu?” tanya Megawati.

“KPK,” jawab hadirin.

“Ya ya KPK, panjangnya berapa? Ayo,” ajak Megawati.

Megawati mengaku blak-blakan soal ini. Ia mengimbau para calon agar berhati-hati.

“Jadi ya, hati-hati lho. Saya sudah mengatakannya secara terbuka lho, banyak orang yang tidak berani berbicara seperti saya seperti ini lho, karena saya tahu apa yang akan saya lakukan, karena diam-diam saya memiliki banyak orang yang mencintaiku, kau tahu,” katanya.

“Jadi mereka maunya gitu, jadi mata saya, telinga saya, pas ngeliat orang itu. Kayaknya kurang pas, diem aja ya,” ujar Presiden kelima Indonesia tersebut.

Bamsoet Dukung 10 Persen APBN Dialokasikan Untuk Dana Desa, Cegah Orang Kabur ke Kota

Bamsoet Dukung 10 Persen APBN Dialokasikan Untuk Dana Desa, Cegah Orang Kabur ke Kota
Bamsoet Dukung 10 Persen APBN Dialokasikan Untuk Dana Desa, Cegah Orang Kabur ke Kota

Ketua MPR Bambang Soesatyo mendukung keinginan Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) yang menginginkan 10 persen APBN dialokasikan untuk dana desa. Dia melihat masa depan Indonesia di desa.

“Saya mendukung keinginan kepala desa sebesar 10 persen APBN untuk desa. Karena sejatinya masa depan Indonesia terletak di desa. Kalau desa tidak sejahtera, orang desa akan lari ke kota mencari pekerjaan, begitu juga sebaliknya. menjadi beban di perkotaan,” kata Bamsoet di ulang tahunnya yang ke-9. Hukum Desa di Istora Senayan Jakarta, Minggu (19/3/2023).

Ia menyampaikan, kekayaan alam Indonesia seperti nikel, batu bara, emas, timah, dan gas ada di desa. Namun, Bamsoet menyayangkan hingga saat ini masih banyak masyarakat di desa tersebut yang masih hidup di garis kemiskinan.

“Mana timah kita nomor 3 di dunia? Ada di desa. Emas kita nomor 6 di dunia? Ada di desa. Dan gas nomor 16 di dunia ada di desa. Semuanya ada di desa. Pertanyaan kami itulah mengapa masih banyak masyarakat kita di desa yang masih hidup dalam kemiskinan.

Menurutnya, Presiden Jokowi telah mengalokasikan dana desa untuk membangun desa. Oleh karena itu, Bamsoet mengajak semua pihak untuk bersama-sama mensejahterakan masyarakat desa.

“Itu pekerjaan rumah kita bersama. Presiden Jokowi sudah mengambil langkah besar dalam mengalokasikan dana desa untuk membangun desa. Memang masih jauh dari harapan, tapi ini langkah yang patut kita apresiasi,” ujar Bamsoet.

Sumber: Liputan6

Kiriman serupa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *