Redaksi69 – PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mengumumkan hasil kinerja keuangan hingga akhir tahun 2022. Emiten semen pelat merah ini membukukan pendapatan Rp 36,37 triliun pada 2022. Pendapatan perseroan turun 0,89 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 36,70 triliun .
Mengutip laporan keuangan Semen Indonesia, Senin (13/3/023), beban pokok pendapatan hingga akhir tahun 2022 mencapai Rp25,70 triliun, meningkat 2,92 persen dari realisasi sebelumnya Rp24,97 triliun.
Dengan demikian, laba kotor Semen Indonesia turun 8,95 persen menjadi Rp 10,67 triliun pada 2022 dari Rp 11,72 triliun pada 2021. Perseroan juga mencatat kenaikan laba tahun berjalan 18 persen menjadi Rp 2,49 triliun pada 2022 dari tahun sebelumnya Rp 2,11 triliun.
Hingga akhir 2022, Semen Indonesia telah mengantongi laba bersih Rp 2,36 triliun. Laba perseroan naik 15,68% dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 2,04 triliun.
Sedangkan aset perseroan senilai Rp 82,96 triliun hingga akhir 2022, naik dari tahun lalu Rp 81,76 triliun. Kemudian, kewajiban SMGR Rp 33,27 triliun hingga akhir 2022, turun dari periode yang sama tahun sebelumnya Rp 37,11 triliun.
Sedangkan ekuitas perseroan tercatat Rp 47,23 triliun hingga akhir 2022, naik dari Rp 42,87 triliun pada akhir tahun lalu.
Pada penutupan perdagangan saham Senin 13 Maret 2023, saham SMGR turun 2,21 persen menjadi Rp 6.625 per saham. Saham SMGR dibuka turun 25 poin ke posisi Rp 6.750 per saham. Saham SMGR berada di level tertinggi Rp 6.750 dan terendah Rp 6.600 per saham. Total frekuensi perdagangan sebanyak 5.896 kali dengan volume perdagangan sebanyak 155.449 lot saham. Nilai transaksi Rp 103,4 miliar.
Rights Issue Semen Indonesia Terserap Rp 2,56 Triliun

Sebelumnya, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) atau dikenal dengan SIG mencatat total pemesanan rights issue mencapai 96,9 persen dari seluruh transaksi. Total pesanan mencapai 96,9 persen di tengah kondisi industri semen yang penuh tantangan dengan tingkat persaingan yang tinggi dan kenaikan biaya produksi akibat kenaikan harga BBM.
Aksi rights issue merupakan salah satu langkah strategis Semen Indonesia untuk mendukung kinerja perseroan, khususnya program ESG dan pengembangan bisnis. Dalam porsi publik, tercatat sebanyak 388.403.084 saham baru senilai Rp 2,56 triliun telah dipesan atau setara dengan 93,68 persen dari total 414.598.313 saham baru yang ditawarkan.
Negara Republik Indonesia sebagai pemegang saham mayoritas dengan kepemilikan 51,01 persen ikut serta dalam rights issue ini melalui transaksi inbreng dengan mengalihkan sebanyak 7.499.999.999 saham seri B senilai Rp2,84 triliun. Jumlah tersebut merupakan 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor penuh dalam saham Semen Baturaja menjadi saham SIG.
Sekretaris Perusahaan SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penyerapan rights issue untuk porsi publik yang mencapai 93,68 persen hingga periode transaksi terakhir menunjukkan tingginya animo dan partisipasi pemegang saham publik. Selain itu, dukungan pemegang saham.
“Dan tingkat kepercayaan pemegang saham terhadap SIG dengan inisiatif strategis yang telah dilakukan sehingga dapat membukukan kinerja positif berdasarkan laporan keuangan perseroan per September 2022,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Rabu (28/12/2022).
Vita menambahkan, keberhasilan rights issue menjadi motivasi SIG untuk terus tumbuh di tengah kondisi persaingan industri semen.
“SIG akan selalu berusaha membukukan kinerja positif sebagai wujud tanggung jawab dan komitmen perusahaan untuk memberikan nilai tambah bagi pemegang saham,” ujar Vita.

Sebelumnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue.
Dalam aksi tersebut, perseroan menawarkan sebanyak-banyaknya 846.215.318 saham baru Seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham. Menurut keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang ditulis Rabu (7/12/2022), harga rights issue ditetapkan sebesar Rp6.600 per saham.
Dengan demikian, perseroan akan memperoleh dana segar senilai Rp 5,58 triliun. Termasuk hak memesan efek terlebih dahulu pemerintah Indonesia menurut porsinya yang dilakukan dengan penyetoran saham dalam bentuk selain uang (inbreng).
Setoran modal negara RI akan disetorkan dalam bentuk kepemilikan sebesar 75,51 persen dari seluruh modal ditempatkan dan disetor PT Semen Baturaja Tbk (SMBR), atau setara dengan 7,49 miliar saham Seri B (inbreng saham SMBR), dengan a total nilai Rp 2,84 triliun.
Perhatikan bahwa pemegang saham yang tidak melaksanakan HMETD akan mengalami dilusi maksimal sebesar 12,49 persen setelah masa pelaksanaan HMETD. Adapun dana yang diperoleh dari aksi tersebut, selain untuk konsolidasi SMBR, sebagian besar atau sekitar 88,9 persen akan dialokasikan untuk belanja modal. Kemudian sekitar 27,6 persen akan digunakan untuk pengembangan bisnis perseroan pada 2023.
Sisanya 11,1 persen akan digunakan untuk menambah modal kerja Semen Indonesia.
Jadwal Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu:
Tanggal efektif pernyataan pendaftaran HMETD: 2 Desember 2022
Tanggal terakhir perdagangan saham dengan HMETD (Cum-Right)
-Pasar reguler dan pasar negosiasi: 12 Desember 2022
-Pasar tunai: 14 Desember 2022
Tanggal mulai perdagangan saham tanpa HMETD (bekas kanan)
-Pasar reguler dan pasar negosiasi: 13 Desember 2022
-Pasar tunai: 15 Desember 2022
Tanggal terakhir pencatatan (recording date) untuk memperoleh HMETD: 14 Desember 2022
Distribusi sertifikat HMETD: 15 Desember 2022
Tanggal pencatatan saham di Bursa Efek Indonesia: 16 Desember 2022
Periode perdagangan HMETD: 16-22 Desember 2022
Periode pendaftaran, pembayaran, dan pelaksanaan HMETD: 20-26 Desember 2022
Jangka waktu penyerahan saham hasil pelaksanaan HMETD: 26 Desember 2022
Tanggal terakhir pembayaran pemesanan saham tambahan: 26 Desember 2022
Tanggal penjatahan pemesanan saham tambahan: 27 Desember 2022
Tanggal pengembalian dana pesanan: 28 Desember 2022
Semen Indonesia Raih Right Issue Restu 1,07 Miliar Saham

Sebelumnya, hasil Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) menyetujui pelaksanaan rights issue pada Jumat, 4 November 2022.
RUPSLB PT Semen Indonesia Tbk menyetujui rencana perseroan menggelar penawaran umum terbatas (PUT) dengan mekanisme hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue dengan menerbitkan 1,07 miliar saham seri B dengan nilai nominal Rp 100 per saham.
Selain itu, RUPSLB juga menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan sehubungan dengan peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan. Hal ini sejalan dengan pelaksanaan HMETD yang akan dilakukan setelah selesainya penawaran umum terbatas dengan menerbitkan HMETD, sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
RUPSLB juga menyetujui pengesahan atau pengesahan atas pemberlakuan Peraturan Menteri Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia No. Per-5/MBU/09/2022 tentang Penerapan Manajemen Risiko pada Badan Usaha Milik Negara, sepanjang dengan amandemen yang akan datang.
Direktur Utama PT Semen Indonesia Tbk Donny Arsal mengatakan, integrasi sub klaster semen BUMN antara Semen Indonesia Semen Baturaja merupakan inisiatif dalam mendukung agenda pemerintah untuk pembangunan Indonesia dan pengembangan industri semen.
“Melalui integrasi ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan untuk memenuhi permintaan semen sejalan dengan pemulihan ekonomi pasca pandemi, serta mendukung kelancaran pasokan dan distribusi pasokan semen yang memadai untuk pembangunan nasional melalui penguatan posisi negara. milik perusahaan semen,” kata Donny Arsal dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (6/11/2022).
Sumber: Liputan6