Redaksi69 – Ahli Forensik dan Medikolegal dari RS Bhayangkara Polri Farah Primadani Karouw membeberkan lintasan proyektil yang merusak organ dalam tubuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J. Menurut dia, tembakan pada kepala bagian belakang menembus hingga hidung.
“Berdasarkan keilmuan saluran luka atau lintasan anak peluru dari kepala bagian kepala bagian belakang itu, menembus rongga kepala mengenai tulang tengkorak. Kemudian mengenai otak, kemudian keluar pada atap tulang tengkorak, dan keluar di daerah hidung,” ujar Farah bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (19/12/2022).
Farah dimintai keterangan sebagai saksi dalam sidang lanjutan perkara pembunuhan Brigadir J. Terdakwa dalam perkara ini yakni mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Chandrawathi, Ricky Rizal alias Bripka RR, Kuat Maruf, dan Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Brigadir J.

Kemudian, menurut Farah, untuk luka tembak di bibir bagian bawah sisi kiri mematahakan tulang rahang leher sisi kanan.
“Untuk luka di bibir bagian bawah sisi kiri itu salurannya kami periksa mengenai bibir bawah sisi kiri, masuk mengenai rahang bawah sisi kanan, kemudian mematahkan tulang rahang di leher sisi kanan,” kata dia.
Sementara proyektil yang mengenai puncak bahu kanan melintasi lengan atas kanan sisi luar. Sedangkan luka pada dada mengenai tulang iga ketiga dan keempat kanan depan yang kemudian menembus dada dan merobek organ paru.
“Kemudian dia bersarang pada iga kedelapan kanan belakang,” kata dia.
Untuk luka pada pergelangan tangan kiri sisi belakang itu keluar hingga bagian depan pergelangan tangan. Kemudian luka pada kelopak bawah mata kanan sisi luar tembus hingga bagian dalam dari kelopak bawah mata kanan.
“Terkahir, luka masuk pada jari manis tangan kiri, masuk dari sisi dalam keluar dari sisi keluarnya,” kata Farah.
Sedangkan Ade menyebut luka tembak masuk sebanyak lima buah sementara luka tembak keluar sebanyak empat.
“Kami memang melihat luka di tubuh jenazah, ada lima luka tembak masuk dan empat luka tembak keluar,” kata Ade dalam kesaksian berbeda.
Farah menyebut, tujuh luka tembak masuk yakni di kepala bagian belakang sisi kiri, kemudian di bibir bawah sisi kiri, puncak bahu kanan, dada sisi kanan, pergelangan tangan kiri sisi belakang, serta di kelopak bawah mata kanan, dan terakhir di jari manis tangan kiri.
Sementara enam luka tembak keluar Farah menyebut berada di puncak hidung, kemudian di leher sisi kanan, di lengan atas kanan sisi luar, di pergelangan tangan kiri sisi depan, serta di jari manis tangan kiri sisi dalam.
Sementara Ade menyebut lima luka masuk di kepala belakang sisi kiri, di bibir bawah sisi kiri, di puncak bahu kanan, di dada sisi kanan, dan lengan bawah kiri bagian belakang.
1.Jelaskan Perbedaan
Menurut Ade, tiga luka lainnya di tubuh Brigadir H hanya luka lintasan dari proyektil.
“Yang di jari ada luka, kami melihatnya bukan luka tembak masuk, kami melihatnya itu alur peluru, satu lintasan proyektil. Di bawah mata juga jalur lintasan. Ketika anak peluru masuk kepala bagaan belakang sisi kiri kemudiaan dia kan keluar ke sisi hidung, dan berdasarkan TKP itu memantul,” kata dia.
Sebelumnya, Ahli Forensik dan Medikolegal RS Polri Kramat Jati Farah Primadani Karouw menyebut ada enam proyektil peluru yang menembus tubuh Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Farah mengungkapnya saat dihadirkan sebagai saksi ahli dalam perkara pembunuhan berencana terhadap Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan (PN Jaksel), Senin (19/12/2022).
2.Autopsi Awal
Farah dimintai keterangan untuk lima terdakwa dalam perkara ini, yakni mantan Kadiv Propam Polri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Richard Eliezer Pudihang Lumiu alias Bharada E, Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf.
Awalnya, jaksa penuntut umum bertanya kepada Farah perihal awal mula menerima jenazah Brigadir J pada 8 Juli 2022 sekitar pukul 20.00 WIB.
“Betul kami menerima atas nama Nofriansyah Yosua Hutabarat,” ujar Farah dalam kesaksiannya, Senin (19/12/2022).
Farah menyebut saat jenazah Brigadir J tiba di RS Polri Kramat Jati dirinya tengah bertugas. Kemudian jenazah Brigadir J disimpan di ruang transit sambil menunggu surat dari tim penyidik.
Farah menyebut, saat izin pemeriksaan forensik sudah keluar, dia mengaku saat itu menemukan tujuh luka tembak masuk dan enam luka tembak keluar. Menurut Farah, saat itu jenazah Yosus penuh dengan darah.
3.Satu Proyektil Masih Ada di Tubuh Brigadir J
“Enam luka keluar yah. Berarti yang tembus enam?” tanya jaksa.
Farah pun membenarkan.
“Setelah kami buka kami menemukan luka tembak. Kami mengidentifikasi luka tembak masuk dan luka tembak keluar. Luka tembak tujuh masuk, serta enam buah luka tembak keluar,” kata dia.
Menurut Farah, dari tujuh tembak itu terdapat satu proyektil yang bersarang di tubuh Brigadir J.
“Yang kami temukan bersarang di dada sisi kanan. Kami temukan sebuah proyektil saat autopsi,” kata dia.
Sumber : liputan6.com