Redaksi69 – Timor Leste tahun ini secara resmi akan bergabung dengan Perhimpunan Bangsa Bangsa Asia Tenggara (ASEAN).
Dengan demikian, jumlah negara anggota ASEAN menjadi 11, yakni Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, Thailand, Brunei Darussalam, Vietnam, Laos, Myanmar, Kamboja, dan Timor Leste.
“Tahun ini akan ditambah 10 negara ASEAN, yaitu Timor Leste,” Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo di Hotel Hilton, Nusa Dua, Bali, Senin (27/3).
Rencananya negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia ini akan resmi menjadi bagian dari ASEAN pada September 2023. “Jadi kita resmi menjadi 11 negara dan akan resmi bergabung pada bulan September di Labuan Bajo,” ujarnya.
Meski resmi bergabung pada September mendatang, perwakilan Timor Leste telah mengikuti berbagai rangkaian acara KTT ASEAN 2023.
“(Timor Leste) akan menjadi peserta setiap pertemuan tahun ini,” ujarnya.
Peta jalan

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyatakan Indonesia sedang menyiapkan peta jalan bagi Timor Leste sebagai anggota penuh negara-negara Asean. Status Indonesia sendiri adalah Ketua ASEAN tahun 2023.
“Roadmap untuk keanggotaan penuh sedang disiapkan yang dipimpin oleh Indonesia sebagai ketua ASEAN,” kata Jokowi saat konferensi pers dengan Perdana Menteri Timor Leste Taur Matan Ruak di Istana Bogor, Jawa Barat, Senin (13/2).
Menurut Jokowi, pada prinsipnya Timor Leste sudah diterima sebagai anggota Asean. Timor Leste juga telah berpartisipasi dalam sejumlah pertemuan Asean sebagai pengamat.
“Timor Leste sudah mengikuti pertemuan Asean dengan status observer termasuk pertemuan Menlu Asean awal Februari lalu,” ujarnya.
Bos Kadin Indonesia Ingin Jadikan UMKM Raja di ASEAN

Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid menilai, pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) memegang peran yang sangat penting. Tidak hanya di Indonesia, tapi juga di tingkat ASEAN.
Sebagai contoh di Indonesia, Arsjad menyebut UMKM jadi kontributor paling dominan terhadap ekonomi di Tanah Air, sampai penyedia lapangan kerja mencapai hingga 97 persen.
“Ini gambar yang sama juga ada di ASEAN. Mungkin agak berbeda sendiri Singapura. Tapi tetap aja, ada yang namanya UMKM ini jadi fondasi ekonomi,” ujar Ketua Kadin Indonesia Arsjad Rasjid di Magelang, Jawa Tengah, dikutip Minggu (26/3/2023).
Berbekal Keketuaan ASEAN Business Advisory Council (BAC), Bos Kadin Indonesia tersebut ingin pelaku UMKM di setiap negara ASEAN bisa saling terkoneksi. Sehingga menjadi raja dan memperkuat ekonomi di kawasan Asia Tenggara.
“Di negara lain pun serupa. Jadi ini lah yang jadi fokus utama kita, adalah bagaimana melakukan interkoneksi antara UMKM di setiap negara,” imbuhnya.
Dengan memegang peran sebagai Ketua ASEAN-BAC, Arsjad telah menyiapkan sejumlah program. Semisal ASEAN QR Code yang akan menggunakan local currency. Itu juga bakal mengurangi biaya transaksi sampai 2 persen, sehingga turut membantu UMKM.
“Satu contoh lagi, kita kembangkan Wiki Entrepreneurship. Itu juga melakukan interkoneksi antara UMKM di Indonesia dengan UMKM di Malaysia, Thailand dan semuanya, supaya bisa saling order-mengorder,” paparnya.
“Ada lagi, bagaimana UMKM ini bisa mendapat akses pinjaman. Nantinya itu di level ASEAN juga kita bawa. Karena itu penting sebagai tools, bagaimana UMKM bisa diperkuat, dan paling penting naik kelas,” pungkas Arsjad.
Sumber: Liputan6